satualas.com – Banyak orang yang menganggap bahwa gaya hidup konsumtif dan gaya hidup hedonis merupakan dua hal yang sama. Padahal keduanya tidak bisa disamakan, meskipun orang yang menjalani gaya hidup tersebut sama-sama mengeluarkan uang dalam jumlah besar.
Jika konsumtif lebih berorientasi ke keinginan maka hedonis lebih berorientasi ke kesenangan. Seseorang yang bergaya hidup hedonis pasti membeli barang-barang atau sesuatu hal yang membuat dirinya merasa sangat senang.
Nah untuk mengetahui penjelasan tentang gaya hidup hedonis dan dampak-dampak apa saja yang ditimbulkan, mari simak konten ini sampai selesai.
Apa Itu Gaya Hidup Hedonis
Hedonis atau yang juga disebut hedonisme merupakan pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam hidup. Seseorang yang memiliki tujuan hidup menikmati materi untuk kesenangan semata, maka bisa dikatakan orang tersebut telah berperilaku hedonisme.
Selain itu gaya hidup hedonisme bisa diartikan sebagai gaya hidup yang berfokus mencari kesenangan dan kepuasan tanpa batas. Orang yang bergaya hidup hedon pasti tidak suka dengan hal-hal yang membuat dirinya merasa stres.
Biasanya orang-orang yang hidup di lingkungan perkotaan yang memiliki gaya hidup hedonisme atau orang-orang yang memiliki uang sangat banyak. Beberapa contoh perilaku hidup hedon yang biasa dilakukan oleh orang-orang Indonesia antara lain yaitu nongkrong-nongkrong di mall dan membeli barang yang disenangi, membeli makanan fast food yang tidak sehat, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Hedonisme bukanlah sesuatu yang baru, karena sudah ada sejak zaman Yunani kuno. Aristippos, seorang filsuf yang sekaligus merupakan murid dari Socrates memiliki pandangan bahwa kehidupan terbaik bagi manusia adalah kesenangan.
Dampak Gaya Hidup Hedonisme
Gaya hidup hedon yang mengutamakan kesenangan ini tentu saja memiliki dampak yang cenderung negatif. Berikut ini beberapa dampak hedonisme yang perlu Anda waspadai:
1. Merusak Finansial
Sama halnya seperti gaya hidup konsumtif, hedonisme sebenarnya juga membuat finansial seseorang menjadi terganggu. Karena berbicara soal kesenangan, pasti manusia selalu ingin hidup senang dan hal inilah yang membuat pengeluaran menjadi tidak terkontrol.
Sebagai contoh, jika setiap hari Anda pergi makan di luar bersama teman-teman, tentu akan menghabiskan banyak uang. Berbeda halnya jika masak sendiri, pasti biaya yang dikeluarkan tidak terlalu mahal.
Baik itu gaya hidup konsumtif maupun hedonisme keduanya sama-sama pemborosan.
2. Memicu Hutang
Tuntutan gaya hidup hedonis tidak pernah habis, mengingat kesenangan manusia yang pastinya tidak akan pernah habis. Karena hal ini juga, membuat keuangan orang yang bergaya hedonis menjadi cepat habis.
Pada akhirnya jika uang sudah habis namun masih tetap ingin berfoya-foya, orang tersebut langsung meminjam uang kesana kemari. Sebetulnya bukan kesenangan yang didapatkan, melainkan hutang yang semakin menumpuk dan semakin membuat tertekan.
3. Memicu Sifat Pemalas
Gaya hidup hedonis dapat memicu sifat malas karena hampir setiap waktu dihabiskan hanya untuk bersenang-senang tanpa melakukan pekerjaan rumah. Boleh-boleh saja kalau ingin senang-senang, akan tetapi biasanya jika sudah bersenang-senang menjadi lupa waktu. Seseorang menjadi tidak menghargai waktu apabila hidup terlalu hedon.
Cara Mengatasi Gaya Hidup Hedonisme
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi gaya hidup hedonis yaitu:
- Buatlah rencana keuangan supaya uang Anda tidak hanya keluar untuk kesenangan saja.
- Jangan terlalu sering melakukan self reward.
- Pilih teman yang berkualitas karena teman menjadi salah satu faktor penentu gaya hidup seseorang.
Itulah dia penjelasan tentang gaya hidup hedonis beserta dampak dan cara mengatasinya. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda.